[Latest News][6]

Artikel
Dentistry Ebook
Medical Ebook

Berbagai Info dan Tradisi Imlek




Puisi Tahun Baru Imlek tulisan tangan ditempel pada pintu ke rumah di Yunnan, Cina
Tahun Baru Imlek merupakan perayaan terpenting orang Tionghoa. Tahun Baru Imlek sama saja seperti tahun baru masehi atau tahun baru Hijriah bagi umat islam. Perayaan tahun baru imlek dimulai di hari pertama bulan pertama (bahasa Tionghoa: 正月; pinyin: zhēng yuè) di penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh 十五冥 元宵节 di tanggal kelima belas (pada saat bulan purnama). Malam tahun baru imlek dikenal sebagai Chúxī yang berarti "malam pergantian tahun".
Di Tiongkok, adat dan tradisi wilayah yang berkaitan dengan perayaan Tahun Baru Imlek sangat beragam. Namun, kesemuanya banyak berbagi tema umum seperti perjamuan makan malam pada malam Tahun Baru, serta penyulutan kembang api. Meskipun penanggalan Imlek secara tradisional tidak menggunakan nomor tahun malar, penanggalan Tionghoa di luar Tiongkok seringkali dinomori dari pemerintahan Huangdi. Setidaknya sekarang ada tiga tahun berangka 1 yang digunakan oleh berbagai ahli, sehingga pada tahun 2009 masehi "Tahun Tionghoa".

Mitos Imlek
Menurut legenda, dahulu kala, Nián () adalah seekor raksasa pemakan manusia dari pegunungan (atau dalam ragam hikayat lain, dari bawah laut), yang muncul di akhir musim dingin untuk memakan hasil panen, ternak dan bahkan penduduk desa. Untuk melindungi diri merka, para penduduk menaruh makanan di depan pintu mereka pada awal tahun. DIpercaya bahwa melakukan hal itu Nian akan memakan makanan yang telah mereka siapkan dan tidak akan menyerang orang atau mencuri ternak dan hasil Panen. Pada suatu waktu, penduduk melihat bahwa Nian lari ketakutan setelah bertemu dengan seorang anak kecil yang mengenakan pakaian berwarna merah. Penduduk kemudian percaya bahwa Nian takut akan warna merah, sehingga setiap kali tahun baru akan datang, para penduduk akan menggantungkan lentera dan gulungan kerta merah di jendela dan pintu. Mereka juga menggunakan kembang api untuk menakuti Nian. Adat-adat pengurisan Nian ini kemudian berkempang menjadi perayaan Tahun Baru. Guò nián, yang berarti "menyambut tahun baru", secara harafiah berarti "mengusir Nian"
Sejak saat itu, Nian tidak pernah datang kembali ke desa. Nian pada akhirnya ditangkap oleh 鸿钧老祖 atau 鸿钧天尊Hongjun Laozu, seorang Pendeta Tao dan Nian kemudian menjadi kendaraan Honjun Laozu.


Barongsai dan Imlek
Tarian Barongsai sering ditampilkan dalam perayaan hari-hari besar Tionghoa, salah satunya perayaan Imlek. Menurut bahasa Mandarin, Sai artinya Singa dan dianggap sebagai Raja binatang. Ceritanya dulu di Negeri Tiongkok, di setiap rumah pejabat tinggi ada dua patung Singa. Di samping untuk menjaga keselamatan, patung Singa dinilai membawa kemegahan, sekaligus juga membawa kebahagian dan rezeki. Dan entah apa sebabnya, Barongsai kemudian menjadi tarian pada setiap keramaian yang sifatnya agung.

Tradisi Menjelang Imlek
Berikut ini adalah sejumlah tradisi yang dilakukan menjelang dan selama Imlek serta berbagai makna yang tersembunyi dibaliknya:
1. Menyapu rumah
Sehari sebelum Imlek Anda perlu menyapu rumah sebagai simbol membuang semua kesialan sehingga tersedia cukup ruang untuk keberuntungan. Setelah itu, jauhkan semua peralatan seperti sapu dan sikat dari jangkauan. Jangan menyapu rumah di hari pertama tahun baru karena hal itu dipercaya akan ikut menyapu semua keberuntungan.
2. Serba merah
Warna merah diasosiasikan dengan Tahun Baru China karena dipercayai sebagai warna yang ditakuti nian. Dalam mitologi Tionghoa, nian adalah sejenis mahluk buas yang hidup di dasar laut atau di gunung. Sekali pada saat musim semi atau sekitar tahun baru Imlek, mahluk itu keluar untuk mengganggu manusia terutama anak-anak. Jika Anda memiliki pakaian merah, busana tersebut sangat baik dikenakan pada saat Imlek. Hindari pakaian bewarna putih karena melambangkan kematian.
3. Mengisi angpao
Orang yang lebih tua biasanya memberikan angpao berisi uang kepada anak-anak kecil. Anda tidak perlu memberikan uang dalam jumlah besar, namun uang yang diberikan harus berupa lembaran baru. Hindari memberikan uang logam sebagai isi angpao.
4. Nampan kebersamaan
Pada saat Imlek biasanya disajikan makanan di atas sebuah nampan berbentuk bulat atau segi delapan, yang disebut sebagai nampan kebersamaan. Isi nampan tersebut yakni permen, kacang-kacangan, biji-bijian, atau buah-buahan kering.
5. Makanan keberuntungan
Jangan lupa menyajikan makanan keberuntungan seperti mie yang tidak dipotong yang mewakili umur panjang. Siapkan pula kue bola yang menyerupai bentuk uang China zaman dulu yang mewakili kekayaan.
6. Kembang api
Kembang api merupakan salah satu pertunjukan yang sangat populer untuk memeriahkan Imlek, karena suara gaduhnya dipercaya membuat mahluk jahat ketakutan. Akan tetapi, ketika merayakannya di rumah pastikan tetangga tidak merasa terganggu dengan suara berisik yang Anda ciptakan.
Imlek pun sangat identik dengan hujan, bagi masyarakat kita hujan malah membuat malas beraktifitas namun berbeda untuk masyarakat Tionghoa dikala Imlek, hujan sepanjang  perayaan imlek pun dikaitkan sebagai sumber rezeki, dengan turunnya hujan maka banyak rezeki yang berdatangan di muka bumi.

Sejarah Imlek di Indonesia
Di Indonesia, selama tahun 1968-1999, perayaan tahun baru Imlek dilarang dirayakan di depan umum. Dengan Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967, rezim Orde Baru di bawah pemerintahan Presiden Soeharto, melarang segala hal yang berbau Tionghoa, di antaranya Imlek.
Masyarakat keturunan Tionghoa di Indonesia kembali mendapatkan kebebasan merayakan tahun baru Imlek pada tahun 2000 ketika Presiden Abdurrahman Wahid mencabut Inpres Nomor 14/1967. Kemudian Presiden Abdurrahman Wahid menindaklanjutinya dengan mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 19/2001 tertanggal 9 April 2001 yang meresmikan Imlek sebagai hari libur fakultatif (hanya berlaku bagi mereka yang merayakannya). Baru pada tahun 2002, Imlek resmi dinyatakan sebagai salah satu hari libur nasional oleh Presiden Megawati Soekarnoputri mulai tahun 2003.

No comments:

Post a Comment

Start typing and press Enter to search