Mind Controlled Robot - Robot yang Dikendalikan Oleh Pikiran

José del R. Millán, seorang profesor di Sekolah Politeknik Federal Lausanne telah meluncurkan sebuah robot yang dapat dikontrol oleh gelombang otak orang lumpuh dengan mengenakan topi elektroda. Seorang pria lumpuh di sebuah rumah sakit di kota Sion mendemonstrasikan robot tersebut, mengirim perintah mental untuk komputer di kamarnya, yang dikirimkan ke komputer lain yang menggerakkan robot kecil yang berjarak 60 kilometer dari rumah sakit pria lumpuh tersebut.

Sistem ini dikembangkan oleh Profesor José Millán yang tidak boleh diketahui oleh sesama pembaca. Millán mengkhususkan diri dalam non-invasif antarmuka antara mesin dan otak, dan ia telah terlibat dalam proyek-proyek seperti BCI multitasking atau mengembangkan BCI untuk mobil Nissan membaca pikiran pengemudi.

Teknologi yang sama dapat digunakan untuk menggerakkan kursi roda, Millan mengatakan. "Setelah gerakan ini telah dimulai, otak dapat bersantai, jika tidak orang tersebut akan segera lelah" katanya. Tetap saja teknologi ada batasnya, tambahnya. Sinyal otak yang diterima oleh mesin tersebut akan kacau jika terlalu banyak orang yang berkumpul di sekitar kursi roda, misalnya.Sementara otak manusia sangat mampu melakukan beberapa tugas sekaligus, orang lumpuh harus memfokuskan seluruh waktu mereka mengarahkan perangkat.

                                                                                                                                                 Professor José del R. Millán, Federal Polytechnic School of Lausanne

"Cepat atau lambat perhatian Anda akan turun dan ini akan menurunkan sinyal," kata Millan.

Untuk menyiasati masalah ini, timnya memutuskan untuk program komputer yang menerjemahkan sinyal sehingga bekerja dalam cara yang mirip dengan bawah sadar otak. Setelah perintah seperti 'berjalan maju' telah dikirim, komputer akan menjalankan file ini sampai menerima perintah untuk menghentikan atau robot menemukan kendala.

Robot itu sendiri merupakan kemajuan pada proyek sebelumnya yang memungkinkan pasien mengendalikan kursi roda listrik. Dengan menggunakan robot lengkap dengan kamera dan layar, pengguna dapat memperluas kehadiran virtual mereka ke tempat-tempat yang sulit dijangkau dengan kursi roda, seperti sebuah galeri seni atau pernikahan di luar negeri.

Rajesh Rao, seorang profesor di University of Washington, Seattle, yang telah menguji sistem serupa dengan berbadan sehat. Ia mengatakan penelitian tim Lausanne muncul untuk menandai suatu kemajuan di lapangan.

"Terutama jika sistem dapat digunakan oleh orang lumpuh di luar laboratorium," katanya dalam email.

Millan mengatakan bahwa meskipun perangkat tersebut telah diuji di rumah pasien, itu tidak mudah digunakan sebagai beberapa gadget yang tersedia secara komersial yang menggunakan sinyal otak untuk mengontrol mainan sederhana, headset populer MindFlex Mattel seperti itu.

"Tapi ini akan hadir dalam beberapa tahun ," kata Millan.



Gmabar diatas menunjukkan seorang pembawa acara menunjukkan Mark Andre-Duc yang sedang berada di kamrnya.


Seorang ilmuan melambai pada Mark Andre-Duc pada 24 April 2012 yang lalu


Robot sedang bergerak melalui perintah gelombang otak Mark Andre-Duc yang terhubung melalui notebook.